Selasa, 02 Mei 2017

pengaruh bahasa sms yang merusak tatanan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (PPBI)


MAKALAH
Tentang

PENGARUH BAHASA SMS
YANG MERUSAK TATANAN BAHASA INDONESIA
YANG BAIK DAN BENAR
Disusun untuk memenuhi tugas  kelompok mata kuliah PPBI

Dosen Pengampuh:
Nur Wahyuningsih.S,Pd.M.Pd

Disusun oleh:
1.      Khurrotul Insiyah             (126674)
2.      Efi Lisnawati                   (126735)
3.      Fauziyatul M                 (126742)
4.      Adilla Faiqotul H           (126768)
5.      Siti Nurhalima               (126770)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakikatnya manusia merupakan suatu makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan bahasa baik lisan maupun tulisan guna bergaul dengan manusia lain, baik untuk menyatakan pendapatnya, maupun untuk mempengaruhi orang lain demi kepentingannya sendiri maupun kelompok atau kepentingan bersama. Peranan bahasa yang utama adalah sebagai alat untuk berkomunikasi antara manusia yang satu dengan yang lain dalam suatu masyarakat. bahasa sebagai alat komunikasi digunakan oleh anggota masyarakat untuk menjalin hubungan dengan masyarakat lain yang mempunyai kesamaan bahasa.
Seiring perkembangan jaman, teknologi dalam berkomunikasi pun mengalami kemajuan yang pesat. Seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus bertatapan langsung. Berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, komunikasi bermedia mengalami kemajuan. Tidak hanya dengan bertatap muka saja orang dapat berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan dengan berbagai alat komunikasi yang canggih seseorang dapat berkomunikasi selayaknya berhadap-hadapan dengan lawan bicara seperti percakapan biasa yaitu melaui media telepon genggam atau handphone (HP).
Adanya peranan media seperti HP, dalam komunikasi tidak perlu bertatap muka langsung maka komunikator dan komunikan dapat berkomunikasi menyampaikan ide, gagasan, pendapat, dan sebagainya tentang berbagai hal yang tentu saja melalui bahasa. Oleh karena itu, terjadilah efesiensi dalam berkomunkasi. Yang tidak terpancang pada jarak dan waktu.
1
Gejala kontemporasi bahasa yaitu berubahnya serta berkembangnya bahasa sesuai situasi dan kondisi merupakan konsekuensi dari fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan bagian dari budaya masyarakat. Masyarakat menggunakan lambang-lambang bahasanya berdasarkan pengalaman dan pemikiran manusia yang memang terus berkembang. Perkembangan masyarakat dan perubahan budaya menyebabkan timbulnya berbagai macam variasi atau keragaman bahasa, termasuk munculnya kosakata baru.
Hal mengenai gejala kontemporasi bahasa tentu saja secara tidak langsung akan mempengaruhi tatanan bahasa Indonesia. Untuk itu pembahasan mengenai pengaruh bahasa sms yang merusak tatanan bahasa indonesia yang baik dan benar.

B. Rumusan Masalah
Seiring dengan latar belakang di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah pengaruh SMS terhadap tatanan bahasa Indonesia?
2.      Apa saja contoh gaya bahasa/ Style SMS yang sering digunakan para remaja?

C.
 Tujuan Masalah
Seiring dengan perkembangan rumusan masalah yang penulis rumuskan di atas, maka tujuan penulis menulis makalah ini adalah:
1.      untuk mengetahui pengaruh SMS terhadap tatanan bahasa Indonesia;
2.      Untuk mengetahui apa saja contoh gaya bahasa/ Style SMS yang sering digunakan para remaja.



BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengaruh SMS Terhadap Tatanan Bahasa Indonesia
Seperti yang telah diungkapkan pada latar belakang di atas bahwa, Maraknya pemakaian jalur komunikasi yang efisien, dan murah dapat melahirkan dampak yang negatif dalam penggunaan tata bahasa. Pemakaian singkatan di dalam menggunakan sms kerap kali membuat masyarakat menjadi terbawa arus di dalam menuliskan kata-kata baku, sepeti menulis surat, cacatan dan sebagainya.
Terkadang pemakaian kata yang tak baku di dalam memanfaatkan layanan sms sering kali menimbulkan keraguan atau makna ganda bagi si penerima, tak heran pesan yang kita kirim lewat sms bisa menghasilkan arti yang berbeda dari yang kita maksudkan, mungkin bagi mereka yang mengerti mungkin dengan mudah ia dapat mengartikannya, tapi bagi mereka yang baru pertama kali melihat singkatan seperti ini mungkin ia akan akan bertanya-tanya apa maksud yang hendak disampaikan oleh si pengirim sebagai contoh:
Ms tak tgu d kmps jm 9
Pada contoh diatas kalau bagi orang yang dituju mungkin akan segera faham, namun bagi orang yang awam atau orang lain mungkin akan tidak jelas. Padahal maksud dari bahasa SMS tersebut adalah Mas tak tunggu di kampus jam 9 sekarang.
Diantara dampak-dampak SMS bagi tatanan bahasa SMS masih banyak sekali. Adapun dampak tersebut dianataranya:
1.      Banyak orang yang menulis surat dan sebagainya menggunakan singkatan yang tak baku.
2.      Pemakaian singkatan yang tak baku di dunia jurnalistik adalah sesuatu kesalahan yang fatal.
3.      Menjamurnya buku-buku yang berlabel buku bahasa gaul.


3
 
B. Gaya Bahasa / Style Sms Yang Sering Digunakan Para Remaja
Banyak sekali aspek-aspek Stilistika ditemukan dalam bahasa SMS, baik itu dalam bentuk tampilan pesan, pemilihan kata, grammatikal, isi dari teks SMS, maupun cara penyampaian pesan yang ada di dalam SMS tersebut. Keluasan aspek-aspek SMS inilah yang menyebabkan pada artikel ini, aspek-aspek yang dibahas, dibatasi pada beberapa aspek Stilistika saja antara lain: (1) aspek gramatikal, (2) aspek leksikal, (3) dan aspek grafologisnya saja. Aspek-aspek Stilistika bahasa SMS yang berhubungan dengan isi pesan, serta cara penyampaian pesan, akan dibahas di kemudian hari pada artikel yang berbeda. Penyampaian ketiga aspek Stilistika di atas dilakukan dengan cara membandingkan style bahasa SMS dengan style bahasa konvensional, yaitu bahasa lumrah yang biasanya dibuat dan digunakan manusia dalam berkomunikasi selain melalui SMS.

1. Aspek Gramatikal
a. Style Elipsis (S-E)
          Peranti wacana pada aspek gramatikal yang berupa elipsis (pelesapan) menjadi ciri khas dari teks SMS.  Bila dibandingkan dengan surat, pelesapan kata, frasa atau bahkan klausa dalam SMS sangat mungkin terjadi. Di bawah ini adalah teks SMS meminta ijin mahasiswa yang di dalamnya terdapat pelesapan beberapa satuan lingualnya. Kata atau frasa dalam kurung adalah satuan lingual yang dilesapkan. Bandingan dengan style konvensional meminta ijin mahasiswa melalui surat yang ada pada kolom sebelah kanan
Style SMS
Style Surat Konvensional
1a. Assalmualaikum. Bapak saya mohon izin untuk hari ini (saya) tidak bisa mengikuti mk Bapak, karena saya sedang berada dluar kota. atas perhatiannya (saya haturkan) trima kasih
2a. Selamat pagi.. Salam sejahtera untuk bpak..saya mhsiswa bapak kLas C, mohon maap (saya) tidak bsa ikut kulyah bpk hari ini. Krn sbab ksehatan sy trganggu. (Ahmad Khozaimi)

1b. Assalamu’alaikum wr. wb. Dengan hormat, saya mohon izin untuk hari ini saya tidak bisa mengikuti matakuliah Bapak, karena saya sedang berada di luar kota. Atas perhatiannya saya haturkan terima kasih
2b. Selamat pagi. Salam sejahtera untuk bapak. Saya mahsiswa bapak kelas C, mohon maaf saya tidak bisa mengikuti kuliah Bapak hari ini karena  kesehatan saya terganggu.

Pada data 1a, terdapat satuan lingual ”saya” dan “saya haturkan”  yang mengalami pelesapan. Demikian juga pada data 2a, terdapat satuan lingual saya mengalami fenomena pelesapan. Tujuan utama pelesapan satuan lingual ini adalah untuk penghematan karakter. Sebagai konsekuensinya, SMS yang didalamnya terdapat pelesapan menjadi kurang formal.

b. Style Aplikasi Konjungsi Unik (SAKU)
Konjungsi yang sering muncul dan menjadi ciri khas atau style dari teks SMS dapat dilihat di bawah ini:
Style SMS
Style Konvensional
3a.  lam aj wt tmn2 kUl q dUNS Met Lbran, n Kpn kGM lg ShPING..Wat cwok q Cpt cmBH
3b. Salam saja buat teman-teman kuliahku di UNS. Selamat Lebaran, dan kapan keGM lagi, shoping. Buat cowokku  cepat sembuh

Pada contoh di atas kita dapat melihat keunikan konjungsi pesan SMS yang hanya menggunakan huruf ”n” yang berfungsi menggantikan kata ”dan” untuk menghubungkan dua informasi. Keunikan yang lain adalah, huruf n ini sendiri tidak dimaksudkan untuk menggantikan kata dan, tapi dimaksudkan untuk menggantikan kata and (dibaca en) dalam bahasa Inggris yang bermakna sama. Fenomena konjungsi bilingual ini banyak dijumpai dalam penulisan SMS.

2. Aspek Leksikal
a. Style Language Mixing (Campur Bahasa) (S-Lamix)
Language mixing atau yang sering disebut campur bahasa atau campur kode adalah proses penggunaan dua bahasa yang berbeda atau lebih dalam sebuah SMS. Language mixing dalam SMS dapat terjadi karena beberapa alasan. Alasan yang paling umum digunakan adalah karena faktor trend.  Fenomena ini dapat dijumpai pada data di bawah ini.
Style SMS
Style Konvensional
4a. Ge d Home pu^^ Why?
5a. u knp g dtng, u dah tau toh qt meeting malam ini, tp gpp mungkin u lg sibuk…
6a. Gada hjn ga ada oujek.. bechek..eh shinta tb2 ga dkantor lg, its 2 fast. But u’ re Great, keep Fight there

4b. Lagi di rumah sepupu. Kenapa?
5b. Kamu kenapa gak datang, kamu dah tau toh kita rapat malam ini, tapi gak apa apa mungkin kamu lagi sibuk…
6b. Gak ada hujan gak ada ojek.. becek..eh Shinta tiba-tiba gak di kantor lagi, Ini sangat cepat. Tapi kamu hebat. Tetap berjuang yang di sana.

Pada data di atas, kita dapat melihat munculnya beberapa kosa kata atau kalimat asing seperti ”home” dan ”why” pada data 4a, pronomina ”u” pada data 5a, serta kalimat  ”its 2 fast. But u’ re Great, keep Fight there” pada data 6a. Penggunaan kosakata atau kalimat asing menjadi sebuah gaya tersendiri dan banyak temukan dalam penulisan SMS.






b. Style Bahasa Gaul (SBG)
Yang dimaksud bahasa gaul disini adalah bahasa yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari, berbentuk tidak formal, dan biasanya merupakan bahasa hasil imitasi bahasa para artis layar kaca, atau bahasa pemuda metropolis Jakarta. Adapun contoh penggunaannya seperti terlihat di bawah ini:
Style SMS
Style Konvensional
7a. Wah, gw g’ suka pada tu anak, lebai banget se..
8a. Gada hjn ga ada oujek.. bechek..eh shinta tb2 ga dkantor lg, its 2 fast. But u’ re Great, keep Fight there

7b. Wah, aku tidak suka pada itu anak, Berlebihan banget sih..
8b. Gak ada hujan gak ada ojek.. becek..eh Shinta tiba-tiba gak di kantor lagi, Ini sangat cepat. Tapi kamu hebat. Teap berjuang yang di sana.

Beberapa kata gaul digunakan dalam SMS di atas seperti pronomina ”guwa” yang menggantikan kata ”aku” (data 7a),  penggunaan kata ”nggak”  yang menggantikan kata ”tidak (7a), serta ”lebai” sebagai pengganti berlebihan (7a). Ketiga kata gaul tersebut jamak digunakan dalam penulisan SMS. Pada data 8a, terdapat kalimat gaul “Gada hjn ga ada oujek.. bechek..Kalimat ini adalah kalimat dari seorang artis dan kemudian menjadi populerkan dan pada ahirnya sering digunakan oleh anak muda agar ingin disebut trendi dan tidak ketinggalan jaman.

3. Aspek Grafologis       
Konstruksi pesan SMS secara grafologis menunjukkan style yang beragam. Pesan-pesan yang disampaikan dalam SMS dibangun dengan cara mengeksploitasi berbagai unsur. Dengan teknik tertentu, unsur-unsur tersebut dilibatkan sehingga menghasilkan banyak sekali style penulisan SMS. Adapun style penulisan SMS tersebut dapat dilihat di bawah ini:

a. Style Clipping (S-Clip)
Clipping adalah fenomena sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata atau lebih yang dipotong menjadi lebih pendek (Yule, 1987: 54). Dalam linguistik, cliping adalah salah satu bagian dari proses pembentukan kata baru, sedangkan dalam konteks SMS, clipping digunakan tidak untuk membentuk kata-kata baru, tapi untuk menghemat karakter dan tentu saja pulsa.
Style SMS
Style Konvensional
9a.  Assalamualaikum.. Pak maaf untk hr ini saya tdk msuk kuliah, karn kshatn sya terganggu, untuk surat keterangan dokternya menyusul, trimakasih
10a. Asslmlkm, maaf pak saya tdk bsa ikut kuliah bpk dkrenakan saya kurang enak bdn. Trimakasi
9b. Assalamualaikum. Pak maaf untuk hari ini saya tidak masuk kuliah, karena kesehatan saya terganggu, untuk surat keterangan dokternya menyusul, terimakasih
10b. Assalamualaikum, maaf pak saya tidak bisa ikut kuliah bapak dikarenakan saya kurang enak badan. Terimakasih


Dari data di atas kita dapat melihat beberapa kata mengalami proses clipping seperti pada data 9a, “untuk” (tdk) “tidak” (tdk), “masuk” (msk), “karena” (karn), “kesehatan” (kshatn), “terimakasih” (trimakasih, trimakasi), serta pada data 10a, assalamualaikum (asslmkm), “dikarenakan” (dkrenakan), dan “badan” (bdn). Bandingkan dengan data 9b dan 10b yang merupakan style konvensional serta tidak menyertakan proses clipping di dalamnya.

b. Style Satu Huruf Satu Kata (SHSK)
Yang dimaksud style satu huruf satu kata adalah style yang mana penulis SMS melibatkan proses pemotongan kata sehingga menyisakan satu huruf tunggal. Huruf tunggal yang disisakan adalah huruf yang dianggap mampu merepresentasikan seluruh suara dari kata yang mengalami proses clipping seperti contoh:
Style SMS
Style Konvensional
11a. Mam, g d mana?
12a. ..besok J steng 1 kmpl d depan perpus y.. 
11b. Mam, lagi di mana?
12b. ..besok saja steng 1 kmpl di depan perpus

Pada data 11a, di atas kita dapat melihat bahwa kata ”nggak” diclip hingga menyisakan satu huruf yaitu ”g,” demikian juga kata ”di” mengalami proses clipping sehingga menyisakan huruf ”d.” Demikian juga pada data 11b, kata ”saja” diclip menjadi ”j,” dan ”di,” diclip menjadi ”d.”

c. Style Sound Addition (Penambahan Bunyi) (S-SA/S-PB)
S-SA adalah fenomena ditambahkannya suara pada akhir kata dengan tujuan untuk “mempercantik” SMS atau untuk menunjukkan gaya tertentu. Beberapa contoh penambahan suara ini ada pada SMS di bawah ini
Style SMS
Style Konvensional
13a. Boz, mamah ama papahmu mau datang gak k acara resepsi mbak Ida?
14a. Hmmm….kalok sampek anak itu jalan kemall sendiri, berarti dianya dah putus ama pacarnya…

13b. Boz, mama sama papamu mau datang gak ke acara resepsi mbak Ida?
14b. Hmmm….kalo sampai anak itu jalan kemall sendiri, berarti dianya dah putus ama pacarnya…






d. Style Kombinasi Kecil Besar (KKB)
Terkadang, SMS yang ditulis mengkombinasikan huruf kecil dan besar, seperti contoh:
Style SMS
Style Konvensional
15a. Mam…smpe Jam bRaPa Tes mbAk
Mam..
16a. Oc dH Dg CeNang hT Ka…
15b. Mam…sampai jam berapa tes mbak
Mam..
16b. Oke deh dengan senang hati


Kombinasi huruf kecil dan besar di atas tidak memiliki pola-pola tertentu, artinya kapan sebuah huruf ditulis kapital dan kapan sebuah huruf ditulis dengan huruf kecil, tidak dapat diprediksi dengan jelas. Kombinasi ini bersifat mana suka dan tiap orang memiliki gaya tersendiri dalam melakukannya.

e. Style Substitusi Huruf dengan Angka karena Kesamaan Bentuk (SHAB)
Kata-kata yang disusun untuk menulis sebuah pesan banyak yang disusun dengan menggunakan huruf dan angka. Angka yang ditulis dimaksudkan untuk menggantikan huruf dengan syarat; huruf yang digantikan memiliki bentuk yang hampir sama dengan angka yang menyubstitusikan huruf tersebut. Tujuan penulisan model SMS  ini untuk keindahan dan juga menunjukkan gaya. Seperti contoh:
Style SMS
Style Konvensional
17a. D4h b4ca s0l0post b3lum?
18a. Eh, ditung9u anak-anak n9umpul lho..
17b. Dah baca solo pos belum?
18b. Eh, ditunggu anak-anak ngumpul lho



Jika pada style KKB tidak ditemukan pola-pola tertentu, maka style SHAB dapat diamati pola-polanya yaitu dengan menggunakan patokan kesamaan bentuk dari huruf yang akan digantikan dengan angka.

f.  Style Substitusi Suku Kata/Kata dengan Angka karena Samaan Suara (SKASS)
Style SKASS melibatkan fenomena pensubstitusian sukukata atau kata dengan angka karena memiliki kesamaan suara. Seperti contoh:
Style SMS
Style Konvensional
19a. Kalo geto, aku se7 aja dengan usulan
xan.
20a. Halah..paling-paling diax gak s4 ngerjain
Tugasnya..Emang kap4n ke sala3?
19b. Kalo gitu, aku setuju aja dengan usulan
kalian.
20b. Halah..paling-paling dianya gak sempat
ngerjain tugasnya..Emang kapan ke
salatiga?

Pada data 19a, terdapat kata ”se7” yang merujuk pada kata ”setuju.” Silabe ke-2 dan ke-3 pada kata ”setuju” yaitu ”tuju” disubstitusikan oleh angka ”7” karena memiliki kemiripan suara. Pada data 20a, kata ”sempat” disubstitusikan oleh huruf ”s” dan ”4” karena huruf ”4” memiliki kesamaan suara dengan ”empat” pada kata ”sempat.”. Demikian pada sala3,  silabe ke-3 dan ke-4 yaitu ”tiga” digantikan oleh angka yang memiliki kemiripan bunyi yaitu ”3”

g. Style Coinage (S-C)
Yang dimaksud coinage di sini adalah ”penemuan” sebuah simbol yang dianggap mewakili sebuah kata. Dikatakan menemukan, karena sebelumnya simbol-simbol yang dimaksud tidak merujuk sama sekali pada kata yang direpresentasikan. Simbol-simbol tersebut dipilih secara manasuka. Namun, meskipun manasuka,  kita masih dapat melihat adanya relasi logis antara simbol dan kata yang dirujukknya, salah satunya adalah simbol tersebut dianggap mewakili salah ”karakter atau sifat” dari kata atau ekspresi yang direpresentasikan seperti suara mapun bentuk.
Style SMS
Style Konvensional
21a. Q dah balik ke koz, tp km lom ada..ntr lw dah mpe rmh cmz q yach
22a. Kalo ke rumahq jgn lupa bw bukux ya
23a. lam aj wt tmn2 kUl q dUNS Met Lbran, n Kpn kGM lg ShPING..Wat cwok q Cpt cmBH
24a. Seneng melihatmu kembali cria.. :)

21b. Aku sudah balik ke kos, tapi kamu belum ada..ntr kalau dah sampe rumah sms aku ya
22b.  Kalo ke rumahku jgn lupa bw bukunya ya
23b.  salam aja buat teman-teman kuliahku  di UNS Selamat Lebaran, dan kapan ke GM lagi Shoping..Buat cowokku cepat sembuh
24b. Seneng melihatmu kembl cria (Aku tersenyum)

Simbol-simbol yang dicoinage oleh penulis SMS di atas adalah ”Q” yang merepresentasikan kata ”aku atau ”ku”, ”x” yang merepresentasikan akhiran ”–nya,” angka ”2” yang menunjukkan bahwa huruf yang digunakan diulang hingga dua kali, ”n” sebagai konjungsi yang berarti ”dan,” dan simbol ”:)” yang menunjukkan ekspresi nonverbal yaitu ekspresi ”tersenyum” atau ”ceria”

h. Style Permainan Tanda Baca (S-Pertaba)
Beberapa tanda baca diguakan untuk menyusun sebuah kata dengan cara mengkombinasikan tanda baca tersebut dengan unsur-unsur semiotik lingual lainnya. Tanda-tanda baca tersebut digunakan tidak untuk mematuhi kaidah-kaidah kebenaran secara gramatikal, tapi tanda baca tersebut digunakan semata-mata karena gaya saja yang tentu saja sifatnya manasuka Djatmika (2009:263-267). Adapun Style SMS yang menggunakan Permainan Tanda Baca ini dapat dilihat di bawah ini:
Style SMS
Style Konvensional
25a. SL?m Wat TmeNq AL1en cpTn cmbH y, wAt tmEn2q dKIP UNZ CayO L VE U aLL…W?t yG pgn naL ZmZ or Call Z
26a. ti2p cl M j bwt tM?n2q
27a. Dh g’ da wkt bwt ma n lh0w..
28a. …HRz nUrUt Kt2 gUrU…! TRz wAt hErVia maKiN GoKiL j..! ThanKs y coL0 Poz DaH d mUaT..!

25b. Salam buat temanku Alien cepetan sembuh ya, buat temen2ku diKI NS cayo love you all..buat yang pengen kenal sms or call saja
26b.    titip salam aja buat teman-temanku
27b.    Dah gak ada waktu buat main lho
28b.   …harus nurut kata-kata guru. Terus buat Hervia makin gokil aja. Thanks ya solo pos sudah dimuat.

Seperti terlihat pada data di atas, terdapat penyimpangan fungsi tanda baca seperti ”?” yang digunakan untuk merepresentasikan huruf “a,” tanda baca ” ’ ” yang merepresentasikan suara glottal (atau huruf k), “!” yang merepresentasikan tanda berhenti pada akhir kalimat. Penyimpangan ini memang sengaja dilakukan karena faktor gaya.

i. Style Permainan Simbol Matematika (S-Persima)
Pesan SMS dapat disusun dengan menggunakan kombinasi huruf dan simbol Matematika. Seperti contoh di bawah ini:
Style SMS
Style Konvensional
29a.  cUapa aJah..Yg tEu tMen2 AluMnie SMP N4 KRA dr S0Hngo dHe hub Aq y0w,. THANKS s%P0st tMbAH cUksez Azja
30a. bwt c%p0zt,+t0p adja,,i LupH u ALL..tha..tha
29b.    Siapa   saja   yang   tahu   teman – teman
alumni SMPN 4 dua ribu songo diharap, hubungi aku ya. Terimakasih Solopost Tambah Sukses Aja.
30b.    Buat solopost tambah top aja. I love u
all..da..da..

Tanda ” % ” digunakan untuk merepresentasikan huruf ”olo” pada kata ”solo.” Hal ini dapat terjadi karena tanda ” % ” memang memiliki kemiripan secara bentuk dengan huruf ”olo” pada kata ”solo”. Tanda ” + ” merepresentasikan kata ”tambah.” Dengan dipilihnya tanda ” + ” SMS jadi terlihat lebih ringkas dan irit. Pemilihan simbol-simbol matematika di atas jelas merepresentasikan kreatifitas dari penulis SMS.

j. Style Fortrisi (S-Fort)
Fortrisi adalah penggunaan style menulis dengan cara merubah suara dari suara lemah menjadi suaran yang kuat. Seperti contoh:.
Style SMS
Style Konvensional
31a. setlh skulh ntar qt ke GM y..trz mkn di kFc..jgn lp zmz kaDr
32a. maap br blz..pulzaku habiz
33a. Pren, dah ktemu sepedamu..? yg sabar yach..

31b. setelah sekolah ntar kita ke GM ya..trus makan di KFC..jangan lupa SMS kadir
32b. maaf baru bales..pulsaku habis
33b. Friend, sudah ketemu sepedamu…? Yang sabar ya..

Pada data di atas, huruf ”s” yang bersuara lebih lemah digantikan oleh huruf ”z” yang bersuara lebih kuat, demikian juga pada data di atas, huruf ”f” digantikan oleh huruf ”p” yang bersuara lebih kuat.

k. Style Lenisi (S-L)
Lenisi adalah kebalikan dari Fotrisi yaitu style menulis dengan cara merubah suara dari suara kuat menjadi suaran yang lemah. Seperti contoh:.
Style SMS
Style Konvensional
34a.  ..dah mlem ne..udahan ya..jgn smsan aza..

34b. ..sudah malem nih..udahan ya..jangan smsan aja..


Pada data di atas, huruf ”j” yang bersuara lebih kuat digantikan oleh huruf ”z” yang bersuara lebih lemah.

l. Style Sound Insertion (SSI)
Adalah proses penambahan bunyi di tengah sebuah kata baik itu bunyi-bunyi vokal maupun bunyi-bunyi konsonan.
Style SMS
Style Konvensional
35a. Gad a hjn ga ada oujek.. bechek..eh shinta tb2 ga dkantor lg, its 2 fast. But u’ re Great, keep Fight here
36a.  Jgn ampe lupa ntar sore yach….c u

35b. Gad a hjn ga ada ojek.. becek..eh shinta tb2 ga dkantor lg, its 2 fast. But u’ re Great, keep Fight here
36b. Jangan sampe lupa ntar sore yah….c u


Pada data 35a, terdapat penyisipan huruf ”u” diantara huruf ”o” dan ”j,” pada kata ”oujek,” demikian juga pada “bechek,” terdapat penyisipan huruf ”h” diantara huruf ”c” dan ”e.” Pada  data 36a, huruf “c” disisipkan di antara huruf ”a” dan ”h”








4. Style Bahasa SMS: Sebuah Catatan Kecil
Setelah kita melihat paparan beberapa style bahasa SMS yaitu yang berhubungan dengan gramatikal, liksikalnya, serta grafologinya, secara jelas kita menjumpai bahwa style yang kita temukan berdasarkan pembagian tersebut ternyata tidak kaku (rigid), dan banyak di antara style-style tersebut yang munculnya tidak sendirian. Ini menunjukkan bahwa sangat jarang penulis SMS tetap terpaku untuk menggunakan satu style saja. Ia dapat mengkombinasikan satu style dengan style yang lain tergantung seleranya. Seperti contoh pada SBG (data 8a) dapat dikombinasikan dengan S-Lamix, KKB (data 16a), ternyata dapat dipadukan dengan S-Clip. Demikian juga pada S-Persima (29a) dapat dipadukan dengan style SHAB, demikian seterusnya.
Kedinamisan bahasa SMS ini, utamanya dalam hal grafologisnya, terjadi karena tidak adanya konvensi yang secara ketat mengatur cara penulisan SMS. Selain itu, faktor-faktor seperti kreatifitas, trend, dan style individu penulis SMS juga berperan besar mempengaruhi bentuk-bentuk penulisan SMS.



BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1.      Dengan adanya media elektronik berupa HP memang memberikan banyak kemudahan dan membantu kita karena HP mempunyai multiguna. Akan tetapi kalau kita tengok ke bahasa SMS, hal tersebut akan mempengarui tatanan bahasa Indonesia karena diakui atau tidak masyarakat pada umumnya tidak mau mengambil kesulitan dalam mengirimkan sebuah pesan ataupun yang lainya.
2.      Dapat kita simpulkan banyaknya kalangan remaja menggunakan bahasa gaul adakah akibat dari perkembangan jaman yang kian mengalami kamajuan baik dari dunia pendidikan sampai teknologi. Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja. Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul di media massa dan elektronik, membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini sudah menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru


17

 
DAFTAR PUSTAKA

Djatmika. 2009. SMS Gaul Sebagai Sebuah Kasus Permainan Bahasa
Di Kalangan Remaja. Artikel dalam Prosiding Kolita 7, hal 2009:263
267. Jakarta: Pusat Kajian Bahasa dan Budaya Unika Atmajaya Jakarta.

Saputra, Heru S.P. 2004. Dari Tuturan hingga SMS: Formulaik
Kelisanan di Balik Keberaksaraan dalam Prosiding Seminar
Internasional Bahasa dan Sastra dalam Perspektif Studi Budaya, 3 – 4
Desember 2004, di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Sudaryanto. 2001. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa:
Pengantar Penelitian Wahana Secara Linguistik. Jogjakarta: Duta
Wacana Universiy


18

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar